....... SELAMAT DATANG DI BLOG BUDI KURNIAWAN D3 JARDIKNAS Angkatan 2007{Saran dan Kritik kirim lewat E-mail Saya "budiclp_d307164@yahoo.co.id"} ........

Rabu, 09 April 2008

Presiden SBY Luncurkan JARDIKNAS

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada hari ini meluncurkan Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas). Peluncuran sarana pendidikan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ini menjadikan Jardiknas sebagai jejaring TIK terbesar di Indonesia. SBY mengatakan Indonesia sebagai negara berpenduduk terbanyak ke empat di dunia dengan 247 juta jiwa memiliki keragaman etnik, geologi, geografi dan bahasa daerah tersebar di 17.000 pulau. “Jardiknas mengintegrasikan information and communication technology (ICT) pada sistem pendidikan yang memungkinkan terjadinya pertukaran pandangan, wawasan maupun pengalaman dalam bidang pendidikan di seluruh Indonesia,” katanya usai membuka pertemuan menteri-menteri se-Asia Tenggara ke-42 atau Southeast Asian Minister of Education Organization (SEAMEO) di Hotel Westin, Nusa Dua, Denpasar, Bali. Jardiknas atau Indonesian Education Network adalah program pendidikan berbasis internet dan intranet yang menghubungkan Depdiknas dengan dinas pendidikan, sekolah-sekolah dan universitas. Saat ini terhubung sebanyak 33 dinas pendidikan provinsi, 441 dinas pendidikan kabupaten/kota, 3000 sekolah dan 84 perguruan tinggi. Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo mengatakan komitmen pemerintah untuk mengembangkan pengelolaan pendidikan berbasis ICT ini betul-betul serius. “Nantinya semua sekolah dan perguruan tinggi akan tersambung online,” katanya. Bambang menjelaskan program Jardiknas sejalan dengan pilar kebijakan Depdiknas yaitu tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik di bidang pendidikan. “Program ini dapat meningkatkan kualitas, relevansi dan kompetisi di bidang pendidikan,” ujarnya. Lebih lanjut Bambang mengungkapkan setelah infrastruktur sudah mulai terbangun, tantangan ke depan adalah bagaimana mengisi dan mengembangkan konten supaya e-government di bidang pendidikan betul-betul dapat berjalan. “Mengisi konten dari jejaring ini jauh lebih berat, merupakan tantangan yang lebih sulit daripada sekedar membangun infrastruktur,” katanya pada dialog jarak jauh melalui fasilitas Jardiknas dengan peserta dari 30 daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri (Kabiro PKLN) Depdiknas Gatot Hari Priowirjanto menyampaikan Jardiknas bermanfaat untuk membangun infrastruktur dan konektivitas informasi dan teknologi skala nasional. “Jardiknas juga mendukung proses belajar mengajar berbasis ICT, pembelajaran jarak jauh, maupun transfer knowledge,” tambah Gatot. Bambang berharap melalui penerapan sistem Jardiknas untuk bidang pendidikan akan mempermudah pelayanan dan mempercepat penanganan masalah pendidikan antar daerah di seluruh Indonesia. (Sumber : PIH Depdiknas)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada hari ini meluncurkan Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas). Peluncuran sarana pendidikan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ini menjadikan Jardiknas sebagai jejaring TIK terbesar di Indonesia. SBY mengatakan Indonesia sebagai negara berpenduduk terbanyak ke empat di dunia dengan 247 juta jiwa memiliki keragaman etnik, geologi, geografi dan bahasa daerah tersebar di 17.000 pulau. “Jardiknas mengintegrasikan information and communication technology (ICT) pada sistem pendidikan yang memungkinkan terjadinya pertukaran pandangan, wawasan maupun pengalaman dalam bidang pendidikan di seluruh Indonesia,” katanya usai membuka pertemuan menteri-menteri se-Asia Tenggara ke-42 atau Southeast Asian Minister of Education Organization (SEAMEO) di Hotel Westin, Nusa Dua, Denpasar, Bali. Jardiknas atau Indonesian Education Network adalah program pendidikan berbasis internet dan intranet yang menghubungkan Depdiknas dengan dinas pendidikan, sekolah-sekolah dan universitas. Saat ini terhubung sebanyak 33 dinas pendidikan provinsi, 441 dinas pendidikan kabupaten/kota, 3000 sekolah dan 84 perguruan tinggi. Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo mengatakan komitmen pemerintah untuk mengembangkan pengelolaan pendidikan berbasis ICT ini betul-betul serius. “Nantinya semua sekolah dan perguruan tinggi akan tersambung online,” katanya. Bambang menjelaskan program Jardiknas sejalan dengan pilar kebijakan Depdiknas yaitu tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik di bidang pendidikan. “Program ini dapat meningkatkan kualitas, relevansi dan kompetisi di bidang pendidikan,” ujarnya. Lebih lanjut Bambang mengungkapkan setelah infrastruktur sudah mulai terbangun, tantangan ke depan adalah bagaimana mengisi dan mengembangkan konten supaya e-government di bidang pendidikan betul-betul dapat berjalan. “Mengisi konten dari jejaring ini jauh lebih berat, merupakan tantangan yang lebih sulit daripada sekedar membangun infrastruktur,” katanya pada dialog jarak jauh melalui fasilitas Jardiknas dengan peserta dari 30 daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri (Kabiro PKLN) Depdiknas Gatot Hari Priowirjanto menyampaikan Jardiknas bermanfaat untuk membangun infrastruktur dan konektivitas informasi dan teknologi skala nasional. “Jardiknas juga mendukung proses belajar mengajar berbasis ICT, pembelajaran jarak jauh, maupun transfer knowledge,” tambah Gatot. Bambang berharap melalui penerapan sistem Jardiknas untuk bidang pendidikan akan mempermudah pelayanan dan mempercepat penanganan masalah pendidikan antar daerah di seluruh Indonesia. (Sumber : PIH Depdiknas)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada hari ini meluncurkan Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas). Peluncuran sarana pendidikan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ini menjadikan Jardiknas sebagai jejaring TIK terbesar di Indonesia. SBY mengatakan Indonesia sebagai negara berpenduduk terbanyak ke empat di dunia dengan 247 juta jiwa memiliki keragaman etnik, geologi, geografi dan bahasa daerah tersebar di 17.000 pulau. “Jardiknas mengintegrasikan information and communication technology (ICT) pada sistem pendidikan yang memungkinkan terjadinya pertukaran pandangan, wawasan maupun pengalaman dalam bidang pendidikan di seluruh Indonesia,” katanya usai membuka pertemuan menteri-menteri se-Asia Tenggara ke-42 atau Southeast Asian Minister of Education Organization (SEAMEO) di Hotel Westin, Nusa Dua, Denpasar, Bali. Jardiknas atau Indonesian Education Network adalah program pendidikan berbasis internet dan intranet yang menghubungkan Depdiknas dengan dinas pendidikan, sekolah-sekolah dan universitas. Saat ini terhubung sebanyak 33 dinas pendidikan provinsi, 441 dinas pendidikan kabupaten/kota, 3000 sekolah dan 84 perguruan tinggi. Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo mengatakan komitmen pemerintah untuk mengembangkan pengelolaan pendidikan berbasis ICT ini betul-betul serius. “Nantinya semua sekolah dan perguruan tinggi akan tersambung online,” katanya. Bambang menjelaskan program Jardiknas sejalan dengan pilar kebijakan Depdiknas yaitu tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik di bidang pendidikan. “Program ini dapat meningkatkan kualitas, relevansi dan kompetisi di bidang pendidikan,” ujarnya. Lebih lanjut Bambang mengungkapkan setelah infrastruktur sudah mulai terbangun, tantangan ke depan adalah bagaimana mengisi dan mengembangkan konten supaya e-government di bidang pendidikan betul-betul dapat berjalan. “Mengisi konten dari jejaring ini jauh lebih berat, merupakan tantangan yang lebih sulit daripada sekedar membangun infrastruktur,” katanya pada dialog jarak jauh melalui fasilitas Jardiknas dengan peserta dari 30 daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri (Kabiro PKLN) Depdiknas Gatot Hari Priowirjanto menyampaikan Jardiknas bermanfaat untuk membangun infrastruktur dan konektivitas informasi dan teknologi skala nasional. “Jardiknas juga mendukung proses belajar mengajar berbasis ICT, pembelajaran jarak jauh, maupun transfer knowledge,” tambah Gatot. Bambang berharap melalui penerapan sistem Jardiknas untuk bidang pendidikan akan mempermudah pelayanan dan mempercepat penanganan masalah pendidikan antar daerah di seluruh Indonesia. (Sumber : PIH Depdiknas)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada hari ini meluncurkan Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas). Peluncuran sarana pendidikan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ini menjadikan Jardiknas sebagai jejaring TIK terbesar di Indonesia. SBY mengatakan Indonesia sebagai negara berpenduduk terbanyak ke empat di dunia dengan 247 juta jiwa memiliki keragaman etnik, geologi, geografi dan bahasa daerah tersebar di 17.000 pulau. “Jardiknas mengintegrasikan information and communication technology (ICT) pada sistem pendidikan yang memungkinkan terjadinya pertukaran pandangan, wawasan maupun pengalaman dalam bidang pendidikan di seluruh Indonesia,” katanya usai membuka pertemuan menteri-menteri se-Asia Tenggara ke-42 atau Southeast Asian Minister of Education Organization (SEAMEO) di Hotel Westin, Nusa Dua, Denpasar, Bali. Jardiknas atau Indonesian Education Network adalah program pendidikan berbasis internet dan intranet yang menghubungkan Depdiknas dengan dinas pendidikan, sekolah-sekolah dan universitas. Saat ini terhubung sebanyak 33 dinas pendidikan provinsi, 441 dinas pendidikan kabupaten/kota, 3000 sekolah dan 84 perguruan tinggi. Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo mengatakan komitmen pemerintah untuk mengembangkan pengelolaan pendidikan berbasis ICT ini betul-betul serius. “Nantinya semua sekolah dan perguruan tinggi akan tersambung online,” katanya. Bambang menjelaskan program Jardiknas sejalan dengan pilar kebijakan Depdiknas yaitu tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik di bidang pendidikan. “Program ini dapat meningkatkan kualitas, relevansi dan kompetisi di bidang pendidikan,” ujarnya. Lebih lanjut Bambang mengungkapkan setelah infrastruktur sudah mulai terbangun, tantangan ke depan adalah bagaimana mengisi dan mengembangkan konten supaya e-government di bidang pendidikan betul-betul dapat berjalan. “Mengisi konten dari jejaring ini jauh lebih berat, merupakan tantangan yang lebih sulit daripada sekedar membangun infrastruktur,” katanya pada dialog jarak jauh melalui fasilitas Jardiknas dengan peserta dari 30 daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri (Kabiro PKLN) Depdiknas Gatot Hari Priowirjanto menyampaikan Jardiknas bermanfaat untuk membangun infrastruktur dan konektivitas informasi dan teknologi skala nasional. “Jardiknas juga mendukung proses belajar mengajar berbasis ICT, pembelajaran jarak jauh, maupun transfer knowledge,” tambah Gatot. Bambang berharap melalui penerapan sistem Jardiknas untuk bidang pendidikan akan mempermudah pelayanan dan mempercepat penanganan masalah pendidikan antar daerah di seluruh Indonesia. (Sumber : PIH Depdiknas)

1 komentar:

STOCKIST CENTER NASA mengatakan...

selamat mlm...?

nunut promosi yach...?

ikutan jual pulsa yukkk....?

bonusnya gede lho...?

mau gabung silahkan DAFTAR DISINI

jika butuh bantuan silahkan hubungi :
E-mail : kusuma_net@yahoo.co.id
YM : pg_cooler
HP : 085641788054